Menerbitkan Naskah di Penerbit Indie
Tanggal Pertemuan : 21 Juli 2021
Resume ke : 20
Tema : Mengenal Penerbit Indie
Narasumber : Mukminin, S.Pd., M.Pd.
Gelombang : 19
Entah apa yang merasukiku. Mungkin itu kalimat yang pantas saya ungkapkan malam ini. Keasyikan menyiapkan materi untuk pembimbingan CASN Nakes untuk dipaparkan besok sore, membuat saya lupa bahwa malam ini ada pertemuan di kelas belajar menulis.
Handphone saya biarkan tergeletak di meja dan hanya fokus ke laptop. Setelah ada menerima telepon yang masuk, barulah saya melihat pesan di WA. ternyata sudah ada lebih seratus pesan disana, dan saya tertuju pada grup kelas belajar menulis. "Haaa..." mata saya membelalak, sadar jika malam ini ternyata ada jadwal belajar. Tentu saja saya segera pindah channel, untuk sementara power point untuk bimbel besok saya tutup dulu, dan mulia sibuk membaca pesan yang sudah berjejer rapi dan siap dieksekusi untuk dijadikan bahan resume malam ini.
Ditemani oleh bapak Bambang Purwanto yang bertugas menjadi moderator di pertemuan kali ini. Kelas akan diisi materi dengan tema mengenal penerbit Indie oleh bapak Mukminin, S.Pd., M.Pd. Nama yang sudah tidak asing kudengar, karena sejak mengenal kelas belajar menulis dari gelombang 17, beliau selalu wara wiri mempromosikan pelatihan-pelatihan yang berkenaan dengan kepenulisan serta penerbit yang beliau kelola.
Untuk lebih mengenal siapa beliau, Mr.bams membagikan link biodata narasumber https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html . Dari biodata tersebut menjelaskan bahwa bapak pemateri kita adalah Guru (PNS ) di SMP I Kedungpring Lamongan sejak 1989-2021 (31 th) sampai sekarang. Bergelut di dunia penerbitan yaitu Penerbit Kamila Press Lamongan. Soal karya, tak perlu ditanyakan lagi. Cak Imin sudah menerbitkan banyak buku solo dan buku antologi.
Awal materi, kami dipandu untuk membaca doa, kemudian dilanjutkan pemaparan materi oleh penulis buku Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Para Pakar ini dengan lugas. Menurut beliau pada zaman milineal ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan buku menjadi yg bermanfaat bagi orang lain/ pembaca.
Ketekunan dan perjuangan sangat dibutuhkan untuk bisa terlatih menulis. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Supaya kita terus semangat menulis, banyak kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya, setelah itu mari kita pahami cara menulis dan menerbitkan buku, lanjutnya.
Untuk memotivasi peserta kelas belajar menulis Cak Imin memberikan contoh kalimat motivasi dari orang-orang bijak, slah satunya ungkapan Imam Al-Ghazali "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis".
Saat penulis ingin menerbitkan bukunya dengan tepat, maka perlu melalui beberapa tahapan menulis. Nah, apa saja tahapan tersebut? narasumber pun memaparkan secara gamblang tahapan yang harus dilalui penulis untuk menerbitkan bukunya dengan tepat, yang terdiri dari lima tahapan.
1. Prawriting
a. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).
b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.
2. Drafting
Penulis mulai menulis naskah buku sesuai yang dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penukh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.
3. Revisi
Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, naskah mana yg perlu ditambahkan.
4. Editting/ Swasunting
Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI.
5. Publikasi
Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin, maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan buku.
Banyak penulis, naskahnya sudah selesai, namun bingung untu menerbitkan bukunya. Nah, melalui materi malam ini, kita diperkenalkan beberapa penerbit yang siap menerbitkan naskah kita yaitu penerbit Independen ( penerbit Indie), diantaranya :
✓ Oase
✓ Gemala
✓ YPTD dan
✓ Kamila Press Lamongan.
Sebagai penulis, perlu kita mengenal jenis-jenis penerbit. Ada dua jenis penerbit, yaitu penerbit Indie dan penerbit Mayor. Berikut perbedaan antara keduanya.
1. Jumlah Cetakan di penerbit mayor.
# Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.
2. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
# Penerbit mayor :
Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
# Penerbit indie :
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
3. Profesionalitas
# Penerbit mayor :
Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).
4. Waktu Penerbitan
# Penerbit mayor :
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
# Penerbit indie :
Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5. Royalti
# Penerbit mayor :
kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
# Penerbit indie :
umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll
6. Biaya penerbitan
# Penerbit mayor :
Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
# Penerbit indie :
Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.
Diawal perkenalan tadi, bapak Mukminin sudah mengenalkan nama penerbit indie miliknya, yaitu Kamila Press Lamongan. Selanjutnya, beliau memberi perkenalan lebih jauh penerbitnya untuk menjadi referensi peserta kelas belajar menulis untuk menerbitkan bukunya.
Penerbit KAMILA PRESS LAMONGAN melayani cetak buku, dengan jasa ISBN, editing, Lay out, dan design cover buku dengan harga terjangkau.
Adapun syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:
1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah lengkap sesuai urutan daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis ( ditempatkan di cover belakang). Kalau ada Endors dari pakar ( orang ahli).
2. Ketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA beliau atau di email gusmukminin@gmail.com
3. Untuk judul dan Cover.
a. Untuk judul kalau kurang pas, tim penerbit akan membantu mengusulkan kepada penulis judul yang menarik.
b. Cover buku boleh sudah penulis buat, sehingga penerbit tinggal memoles supaya nampak cantik dan menarik sesuai kesepakatan penulis.
c. Cover minta dibuatkan penerbit. Tim Kamila Press lamongan pun siap untuk membantu.
Menerbitkan buku di Penerbit KAMILA PRESS LAMONGAN, akan mendapatkan fasilitas dibuatkan cover buku, layout, edit dan ISBN penulis juga dapat PO (Pre Order) promo buku dengan harganya serta dapat sertifikat dari penerbit yang kerja sama dengan pencetakan.
Sebagai bahan pertimbangan berikutnya, pemilik penerbit press lamongan juga menjelaskan biaya cetak buku A5, kertas "Bookpapar (coklat halus)", termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku:
A. 60 halaman:
# Cetak 5 buku/ eksp. = 566.000
# Cetak 10 buku/ eksp. = 632.000,
plus ongkir
B. 70 hlm:
# Cetak 5 buku = 570.000
# Cetak 10 buku = 650.000,
Plus Ongkir
C. 85 hlm :
# Cetak 5 buku = 580.000
# Cetak 10 buku =
660.000
D. 90 hlm:
# Cetak 5 buku = 600.000
# Cetak 10 Buku = 715.000
E. 100 hlm:
# Cetak 5 buku = 635.000
# Cetak 10.Buku = 725.000
F. 125 hlm:
# Cetak 5 buku = 650.000
# Cetak 10 buku = 751.000
G. 150 hlm=
# Cetak 5 buku = 665.000
# Cetak 10 buku = 800.000
H. 200 hlm:
# 5 buku = 695.000
# 10 buku = 841.000
I. 250 hlm:
# Cetak 5 buku = 725.000
# Cetak 10 buku = 900.000
J. 300 hlm:
# Cetak 5 buku = 753.000
# Cetak 10 buku = 957.000
SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT, Lebihnya dihitung harga cetak ulang :
1. Cetak buku 60 hlm Harga @ 20.000
2. Cetak buku 70-75 hlm harga @21.000
3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500
4. Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000
5. Cetak buku 150 hlm @ 30.000
6. Cetak buku 250 hlm. Harga @ 40.000
7. Cetak buku 300 hlm. Harga @ 45.000
Sebagai penulis pemula, untuk menembus penerbit mayor merupakan hal yang cukup sulit, sehingga penerbit indie menjadi solusi untuk mewujudkan mimpi kita untuk menerbitkan buku hasil karya tulis sendiri. Tentu sangat bangga jika naskah yang sudah kita tulis sudah menjadi sebuah buku ber ISBN.
"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib