Menulis
resume untuk jadi buku
Bergabung di grup Belajar Menulis merupakan sebuah berkah
bagi saya sebagai seorang penulis pemula yang masih haus akan ilmu kepenulisan.
Awalnya hanya menyimak dan masih bingung apa yang harus dilakukan setelah
menyimak materi yang disampaikan narasumber. Setelah gelombang 18 dibuka,
barulah timbul keinginan untuk berlatih menulis resume materi dengan harapan
bisa melatih kemampuan diri untuk menulis. Menulislah setiap hari, dan lihatlah
apa yang akan terjadi, kalimat yang diucapkan oleh Om Jay sebagai pelopor
kegiatan belajar menulis ini selalu terngiang di telingaku. Kalimat tersebut
juga menjadi sebuah suntikan semangat menulis bagi saya.
Pertemuan keenam yang dilaksanakan pada hari jumat, 16
april 2021 dengan tema materi menulis resume untuk jadi buku dibawakan oleh
seorang pemenang lomba blog tingkat nasional berjudul
“Blogger Inspiratif”. Beliau akan membagikan pengalamannya
selama menulis di blog sehingga bisa menjadi juara 1.
Nara
sumber inspiratif tersebut adalah Ibu Aam
Nurhasanah, S.Pd. Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh
masa pendidikan mulai dari SD Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas,
SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung, Prodi
DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2012. Saat ini, beliau menjadi kepala sekolah di
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS (SMPS MAHIDA), sampai sekarang di Kp. Hamberang,
Desa Luhurjaya, Kecamatan Cipanas, Kab. Lebak, Provinsi Banten. Beliau telah
melahirkan 15 buku sejak juli 2020 hingga saat ini, dan masih menggarap lagi 3
naskah buku antologi yaitu antologi pantun, antologi puisi, dan antologi
gelombang 18.
Mengawali
materinya, bu Aam menyempatkan diri mengajak peserta pelatihan untuk berkunjung
ke blognya di http://aamnurhasanah12.blogspot.com/
untuk membaca beberapa tulisan beliau dengan harapan bisa menginspirasi
teman-teman.
Materi
yang dipaparkan oleh bu Aam sangat singkat namun jelas. Berawal dengan
penjelasan mengenai pengertian resume. Menurut beliau resume adalah rangkuman
atau ringkasan. Jadi saat menulis resume, peserta diharapkan tidak mengcopy
seluruh perkataan dari narasumber. Tapi lebih bagusnya adalah mengembangkan
dengan bahasa sendiri.
Untuk
menulis resume tentunya membutuhkan keterampilan menyimpulkan isi materi yang
disampaikan oleh narasumber. Bukan menuliskan semua materi yang disampaiakn
oleh narasumber namun, hanya menuliskan poin-poin penting dari materi yang disajikan.
Jangan lupa sebaiknya menuliskan pengalaman menarik anda sehingga bisa
menghasilkan karya tersebut, tentunya diikuti dengan perkenalan diri penulis.
Bu
Aam melanjutkan bahwa dalam menulis sebuah resume, ada 7 (tujuh) teknik yang
perlu diperhatikan penulis supaya resume tersebut layak untuk dijadikan sebuah
buku. Hal apa sajakah itu? Yuuk kita simak
pemaparan beliau berikut ini.
Untuk
menulis resume yang akan dijadikan sebuah buku, teknik yang perlu diperhatikan
pertama adalah penulis hendaknya mengumpulkan resume dalam bentuk file word dan
jika perlu buatkan satu folder khusus untuk memudahkan, selanjutnya tentukan
tema, lalu buatlah daftar isinya atau TOC ( Table Of Content) kemudian
kembangkan TOC tersebut. Setelah tahapan tersebut, maka mulailah mereview,
merevisi, dan mengedit naskah anda supaya lebih menarik dibaca. Setelah tulisan
anda dianggap sempurna baik dari segi bahasa dan penggunaan tanda baca, tibalah
waktunya untuk melengkapi sinopsis yang berguna untuk memberikan informasi
kepada pembaca tentang isi utama yang ada di dalam buku anda. Tahap terakhir
adalah mengirim tulisan anda ke penerbit.
Diakhir
materi beliau tidak lupa memberikan kalimat ampuh.
“Menulislah
agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini,
agar kau dikenal esok hari”
Tanggal Pertemuan
: 16 April 2021
Resume ke : 5
Tema : Menulis
resume untuk jadi buku
Narasumber : Aam
Nurhasanah, S.Pd.
Gelombang : 18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar