"Menumbuhkan Kecintaan Menulis"
Tanggal Pertemuan : 12 Juli 2021
Resume ke : 16
Tema : Menjadikan Menulis Sebagai Passion
Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti,.M.Pd.
Gelombang : 19
Kumandang lantunan adzan Isya sudah terdengar di mesjid, saya membuka aplikasi chatting whatsapp di handphone. Kubaca pesan demi pesan yang masuk dan tertuju pada grup belajar menulis gelombang 19. Saya pun segera membuka pesan yang masuk. Om Jay mengirim pesan disana mengingatkan peserta malam ini untuk mengikuti pertemuan perdana kegiatan belajar menulis gelombang 19. Grup WA untuk sementara ditutup supaya peserta bisa menyimak materi dan membuat resume di blog masing-masing.
Laptop kubuka perlahan saat Tompel dan Kimmi, kedua kucing kecilku sedang asyik main kejar-kejaran di dekatku. Mereka selalu penasaran dengan tombol keyboard laptop. Kimmi melompat naik ke keyboard dan terketiklah beberapa huruf yang tidak beraturan. Dengan gemas kugendong dia dan segera mengekor di belakangku si Tompel masuk ke kamar anakku sekedar untuk mengamankan situasi yang bisa membuyarkan konsentrasi dalam menyimak materi yang akan disampaikan oleh narasumber.
Malam ini merupakan malam perdana di gelombang 19 belajar menulis. Tapi, ini merupakan pertemuan yang kesekian kalinya bagi saya. Karena saya merupakan peserta pelatihan ini sejak gelombang 17, lalu melanjutkan di gelombang 18,dan akhirnya sampai ke gelombang 19, namun belum bisa lulus pelatihan karena belum mampu memenuhi syarat.
Untuk pertemuan perdana, materi disampaikan oleh seorang narasumber hebat penuh talenta. Selain sebagai penulis yang sudah menerbitkan 21 buku, editor sejak 2019, Ibu cantik ini juga seorang motivator yang suka travelling dan membaca. Beliau adalah ibu Dra. Sri Sugiastuti,.M.Pd. yang akrabnya disapa Bu Kanjeng.
Mengapa menulis menjadi passion yang menjanjikan? itu adalah pertanyaan pertama yang ada di slide narasumber. Pertanyaan tersebut sedikit menggelitik karena saya mulai menulis hanya didasari rasa penasaran. Padahal menulis merupakan salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial, serta kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir seseorang.
Ternyata banyak sekali orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang penulis, namun itu hanya angan dan tidak memiliki kemampuan untuk mewujudkannya. Kita terkadang merasa tidak berbakat menulis, tidak memiliki ide, tidak memiliki waktu, tidak mampu menerima kritikan, atau tidak suka menulis. Hal tersebut bisa saja menjadi hambatan bagi seseorang untuk menjadi seorang penulis, termasuk saya sebagai orang yang baru berkecimpung di dunia menulis. Rasa tidak percaya diri, merasa kekurangan ide dan kosakata, dan takut dikritik menjadi sebuah kendala yang harus segera dihadapi dan dimusnahkan agar tidak mengakar dan menghancurkan impianku untuk menjadi penulis handal.
Untuk menghasilkan sebuah naskah, seorang penulis saat menuangkan ide tentunya pernah menemui kendala. Kendala tersebut bisa saja berasal dari diri sendiri. Kendala seperti kehilangan motivasi menulis. Ketika motivasi seorang penulis tiba-tiba menurun, maka sebaiknya melakukan beberapa hal seperti menonton youtube, membaca karya orang lain, atau keluar menghirup udara segar supaya pikiran bisa kembali rileks dan motivasi menulis kembali bangkit. Selain meningkatkan motivasi, etos kerja juga perlu ditingkatkan sehingga penulis bisa memiliki target untuk menyelesaikan tulisannya.
Menulis sebuah naskah tentu dimulai dengan pertanyaan mengapa (why). Setiap orang memiliki alasan mengapa dia menulis dan bagaimana (Why) dia menulis. Alasan orang menulis bisa berdasarkan orientasi material(ingin uang), ekstensial (popularitas), personal (mencurahkan perasaan), sosial (mengubah cara berpikir seseorang), dan spiritual (memperoleh pahala).
Bercita-cita menjadi seorang penulis perlu melakukan beberapa kegiatan yang bisa mendukung, seperti banyak membaca, berdiskusi dengan orang lain jika perlu memiliki mentor yang tepat, mengamati dan merasakan apa yang ada di sekitar kita, memperbanyak sosialisasi dengan orang lain sehingga akan menambah pengetahuan berdasarkan pengalaman atau kisah orang lain.
Sebelum menulis, kita perlu mempersiapkan beberapa hal yaitu pertama, menemukan ide atau gagasan melalui brainstorming, kemudian menentukan genre tulisan supaya tulisan menjadi tepat sasaran, lalu menentukan topik sesuai pilihan genre. Langkah selanjutnya yaitu membuat outline agar tulisan tetap berada di koridornya dan tidak melebar pembahasannya, kemudian mengumpulkan bahan materi/buku sesuai topik
Seorang penulis pemula, seringkali ingin segera menuntaskan tulisannya. Padahal seorang penulis seharusnya bersabar, menulis sesuai kemampuan dan kesukaan. Membayangkan karya tulis kita menjadi karya best seller dan enulis untuk beramal sholeh.
Saat berproses menjadi seorang penulis, kita harus memiliki target untuk menyelesaikan tulisan, disiplin, membuat suasana nyaman dalam proses menulis supaya idenya bisa mengalir deras, serta memiliki fasilitas yang mendukung, dan mood booster supaya kita tetap semangat menyelesaikan naskah sesuai target.
Setelah naskah selesai, masih ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan yaitu:
- Editing atau penyuntingan yaitu menyempurnakan draft sesuai aturan,
- Rivising yaitu mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, dan mengevaluasi kembali naskah untuk meminimalkan kesalahan menulis,
- Publishing, yaitu mempublikasikan karya/tulisan, terdiri dari tahap pengiriman naskah ke penerbit, pencetakan, promosi dan distribusi.
Tak terasa waktu berakhir, semangatku untuk menulis kembali berkobar dalam dada. Ada setitik harapan untuk bisa menerbitkan sebuah buku diakhir pelatihan ini. Semoga saja impian menjadi kenyataan.
ayo terus menulis, dan laksanakan apa yang sdh disampaikan semua narasumber. Semoga kelak menjadi buku yang bermutu.
BalasHapusTerimakasih banyak om Jay... Aamiin
HapusResume yang keren. Semangat terus ya!
BalasHapusMakasih banyak Bu... Ibu salah satu motivator bagi sy☺️
HapusBagus tulisannya Bu, sangat menginspirasi. Salam kenal dari Banyuwangi, Jangan lupa berkunjung ke blog saya
BalasHapusSalam kenal juga Bun.. siap
HapusKereen... Pak Nursyamsi... Tulisannnya bagus..
BalasHapusMakasih banyak .. mengasah kemampuan yg minim ☺️ sy ibu bukan pak 🤭
HapusBagus banget pak nur resumenya
BalasHapusTerimakasih sudah berkunjung...mohon saran dan kritikan utk perbaikan ke depan
HapusKeren resume ya, salam kenal mampir ya ke blog
BalasHapusTerimakasih sdh mampir...siap..
HapusGood job
BalasHapusTerima kasih untuk berbegi informasi
BalasHapusBagus bu salam kenal
BalasHapusSEMOGA makin menginspirasi dengan berbagi informasi baru dan kekinian..good job
BalasHapusResume yang tajam Ibu. Mari sukses bersama
BalasHapusKeren sekali, Pak. Semoga bersama saudara-saudara di gelombang 19 dan 20, buku karya Bapak bisa bertandang ke meja penerbit. Semangat terus, Pak.
BalasHapusKeren mengalir n runtut
BalasHapusBagus. Semoga sukses untuk kita semua.
BalasHapus