DASAR PENULISAN
Pertemuan ketiga Belajar menulis gelombang 18, malam
ini menghadirkan seorang pemateri yang sangat hebat, yaitu ibu Rita Wati,
S.Kom. dari Bali dengan tema materi “Dasar Penulisan”.
Pemateri malam ini, Ibu Rita berprofesi
sebagai Teacher, operator, writer,
kurator dan blogger. Motto hidupnya adalah Setelah kesulitan pasti ada
kemudahan dan Belajar sepanjang hayat. Saat ini Ibu Rita sedang menekuni dunia
literasi dan blog dengan bergabung di Komunitas Belajar Menulis bersama Om Jay,
AISEI Writing Club bersama Dr. Capri Anjaya,
Komunitas Sejuta Guru Ngeblog dan Komunitas Cakrawala Blogger Nasional.
Beberapa buku telah diterbitkan oleh
beliau, diantaranya 3 buku solo pada tahun 2020 yaitu, 25 Trik Jitu Menulis dan
Menerbitkan Buku, Merajut Asa Sejak Belia dan 25 Tutorial Pembelajaran Daring
dan Luring. Tahun 2021 Terbit Buku Solo Antologi Cerpen Tiara Buku duet bareng
Prof Eko Indrajit tentang Manjemen Kelas Online
juga telah dinyatakan lolos tanpa revisi. Betul-betul hebat ibu
pemateri.
Selain buku solo beliau juga ikut
menulis di antologi Pena Digital Guru Milenial, Pesona Kearifan Lokal
Nusantara, Kurikulum Ngumpet. Pengalaman menjadi kurator dalam buku antologi
The Meaning Full True Stories, Senandung Guru 1 dan 2 dan saat ini sedang menangani Pesona Nusantara
(Antologi Khasanah Wisata Alam dan Sejarah Indonesia. Demikianlah profil
pemateri, yang saya anggap sangat luar biasa karena dalam waktu yang singkat
beliau bisa menerbitkan beberpa buku. Dan saya harus belajar untuk bisa seperti
beliau.
Setelah perkenalan diri oleh pemateri, diajukanlah
sebuah pertayaan yang berkaitan dengan menulis. Hal apakah yang menyebabkan
Bapak/ ibu susah menulis? Ya, ada beberapa hal yang bisa timbul dari diri seorang
penulis, seperti : Susah ide, miskin kosa kata, sulit merangkai kata, susah
memulai, bingung mau menulis apa, tidak percaya diri, merasa tulisannya jelek,
dan merasa tulisan tidak layak untuk di baca. Nah, untuk membuang rasa itu maka
penulis harus membuang jauh semua hal tersebut dan melakukan kegiatan menulis,
menulis, dan menulis setiap hari.
Materi kemudian dilanjutkan lagi dengan memaparkan dasar
kepenulisan. Dasar Kepenulisan menggunakan rumus 5W dan 1 H. Adapun unsur-unsur
tersebut yaitu 5W1H meliputi What (apa), Where (dimana), When (kapan), Who
(siapa), Why (mengapa), How (bagaimana). Rumus ini biasa disingkat ADIKSIMBA
“Apa DImana Kapan SIapa Mengapa Bagaimana.
Rumus 5W1H dapat dijabarkan sebagai berikut, Pertama
What, yaitu peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa
tersebut menimbulkan kerugian?. Setelah itu Who, dalam 5W1H berperan memfasilitasi
untuk memberikan informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang
yang tulis, yang ketiga adalah When, yaitu kapan kejadian dari peristiwa yang
diceritakan?, lalu Where, yaitu dimana kejadian/ peristiwa yang diceritakan,
selanjutnya Why, adalah suatu peristiwa pasti terjadi bukan tanpa alasan, dan
terakhir How atau bagaimana, yang digunakan untuk membantu pembaca memahami
alur cerita. Nah, Jika telah terpenuhi ke 6 unsur tersebut maka tulisan kita
akan mudah dipahami oleh pembaca.
Seorang penulis pemula terkadang melakukan kesalahan
yang tidak disadari, kesalahan itu seperti sering menulis dengan paragraf
panjang-panjang, tanda baca yang sering keliru, penggunaan kata yang masih
banyak salah tidak menggunakan kata baku. Sehingga pemateri memaparkan beberapa
tips menulis agar tulisan kita enak dibaca dan pesan dapat tersampaikan.
Pemateri tidak lupa memberi tips agar tulisan kita
enak dibaca, yaitu penulis harus banyak membaca, karena dengan membaca selain menambah
pengetahuan, kita juga akan menemukan ide untuk menulis dan memperkaya
perbendaharaan kata kita, yang kedua terus berlatih menulis setiap hari dengan
memperhatikan tanda baca, kata baku dan
pemenggalan paragrafnya, selanjutnya perhatikan paragraf pembuka, isi dan
penutup. Buatlah opening yang menarik sehingga pembaca penasaran hingga
tertarik untuk membaca tulisan kita begitu juga
dengan closing, lalu perhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI), perhatikan kembali susunan kalimat yaitu Subyek, Predikat, Obyek dan Keterangan
tempat/waktu yang disingkat dengan (SPOK ). Setelah selesai menulis bacalah
naskah berulang-ulang,
Di dalam menulis perlu diperhatikan media yang akan
digunakan. Terdapat perbedaan menulis di media online seperti blog, facebook,
instagram dan lain sebagainya dengan menulis untuk buku atau naskah resmi.
Penulisan di media online kita bisa menggunakan paragraf pendek-pendek, sedikit
koma dan banyak titik, karena dalam media online kita hanya memiliki waktu 3
menit saja untuk memastikan pembaca melanjutkan bacaannya. Jika menulis buku
kita harus mengikuti kaidah-kaidah penulisan yang benar. Nah, hal ini yang
terkadang luput dari perhatian penulis pemula. Saya pribadi baru tahu bahwa
ternyata terdapat perbedaan antara menulis di media sosial dengan menulis buku.
Saya menjadi merasa semakin beruntung bisa bergabung di grup belajar menulis
ini.
Selain hal-hal di atas, seorang penulis pemula juga perlu
memperhatikan penggunaan huruf kapital/ besar, penggunaan kata depan di, dan penggunaan
tanda seru. Namun hal ini dilakukan pada saat tahapan editing. Sehingga ketika
menulis sebuah ide, memperhatikan huruf kapital dan tanda baca diabaikan dulu.
Materi malam ini sangat membantu saya sebagai peserta
yang terbilang masih baru di dunia ke penulisan. Menjadi sebah motivasi diri
untuk lebih meningatkan kompetensi dan mengisi kekurangan-kekurangan saya.
Gelombang : 18
terimakasih
BalasHapus