PENERBIT INDIE
Ditengah kesibukan belajar di masa pandemi
covid-19, saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk mengikuti pelatihan
menulis. Memutuskan untuk serius belajar menulis ternyata tidak semudah yang
saya bayangkan. Ada saja kendala yang dihadapi mulai dari kesibukan mengajar,
mendampingi anak belajar, menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, dan berbagai
kegiatan organisasi lainnya yang cukup menguras energi. Sehingga ketinggalan
materi di grup belajar menulis.
Saya bercita-cita ingin menjadi seorang penulis
terkenal, sehingga saya harus meluangkan waktu untuk menulis. Tekad kuat hampir
saja runtuh ketika materi pertemuan keempat tidak disajikan secara sempurna di
grup yang saya bergabung. Aada rasa sedih saat itu, hingga akhirnya saya
memutusakn untuk mengirim pesan jalur pribadi (japri) kepada Om Jay dan Bu Aam
untuk dimasukkan ke grup menulis yang aktif. Alhamdulillah, saya digabungkan di
grup lainnya sehingga bisa menerima materi dengan baik. Tak sampai disitu,
rupanya kesibukan masih mengalahkan keinginan untuk menulis, saya belum mampu
memanajemen waktu sebaik mungkin untuk menjadikan kegiatan menulis sebagai
sebuah kebutuhan. Akhirnya, pagi ini dengan niat yang kuat saya menonaktifkan
data seluler dan berusaha fokus untuk menulis resume materi yang tertinggal.
Pertemuan kelima belajar menulis diisi oleh
narasumber kece yaitu bapak Mukminin, S.Pd.,M.Pd. Beliau Lahir di Jombang,
6 Juli 1965. Menyelesaikan pendidikan D2 IKIP NEGERI Surabaya pada
tahun 1987. Lulus S.1 IKIP PGRI Tuban 1998. Lulus S.2 UNISDA LAMONGAN 2012.
Jurusan Bahasa dan Sarta Indonesia. Saat ini beliau berprofesi sebagai Guru
(PNS) di SMP I Kedungpring Lamongan sejak 1989-2020 sampai sekarang. Hobby
beliau adalah membaca, sehingga tidak heran jika sampai saat ini, bapak
Mukminin sudah menerbitkan puluhan buku diantaranya buku solo dan buku
antologi. Salah satu motto beliau yang membuat saya semangat adalah
"Torehkan penamu dari hikmah jejak kakimu siapa tahu itu jadi penolongmu
(Cak Inin 2020)".
Tema materi yang dibawakan oleh beliau yaitu
Penerbit Indie. Penerbit Indie atau Penerbit independen atau penerbit mandiri
adalah sebuah media untuk menerbitkan buku yang dilakukan penulis naskah bukan
dari penerbitnya. Sehingga naskah bisa diterbitkan tanpa melalui prosedur yang
rumit.
Seorang penulis tentunya merasa sangat bahagia
dan senang ketika melihat karyanya terbit menjadi sebuah buku. Namun, hal
tersebut tentunya tidak melalui proses yang mudah juga. Meskipun kedengarannya
gampang menerbitkan buku di penerbit Indie, sebenarnya ada beberapa hal yang
perlu dilakukan dalam proses menulis hingga menerbitkan buku.
Ada lima tahapan yang harus dilakukan, yaitu
tahap pra-writing, outline, writing, revisi dan editing, dan terakhir
publikasi. Kelima tahapan tersebut dibahas dengan lugas oleh pemateri pada
pertemuan kali ini.
Tahap pertama, yaitu pra-writing adalah penulis
akan mulai mencoba mencari ide yang sesuai dengan tema yang ditulis. Tema
sesuai passion yang disukai. Boleh fiksi maupun non-fiksi. Ide bisa dari
pengalaman, dari hasil membaca buku, majalah, koran, atau kejadian yang sedang
berlangsung. setelah ide di dapat, tahapan selanjutnya yaitu membuat draft atau
outline. Pada tahap ini seorang penulis
mulai membuat outline atau daftar isi buku yang akan ditulis atau
dikembangkan menjadi naskah buku. Ketika
penulis selesai membuat outline dan menganggap tulisan yang akan dibuat sudah
sesuai keinginan, maka penulis memasuki tahapan writing, yaitu penulis mulai menulis
dan mengembangkan kerangka atau daftar isi untuk dijadikan naskah yang lengkap
dengan diperlukan kreativitas penulis dalam
membuat karya-karyanya. Kreatifitas itu berupa kemampuan merangkai kata,
kemampuan menggunakan majas, kemampuan berekspresi, agar tercipta tulisan yang
menarik dibaca. Tahap berikutnya adalah tahap revisi. Setelah menuliskan banyak
hal yang ingin ditulis pada naskah, pada tahap selanjutnya adalah mulai
mengoreksi atau merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan atau tidak. Pada
tahap ini, Anda akan mencari tahu dimana letak kekurangan tulisan. Apakah sudah
sesuai dengan alur, atau masih melebar kemana-mana. Dan dilanjutkan tahap revising. Seorang penulis dapat mengubah beberapa
bagian dari tulisannya. Ia juga bisa menambah isi tulisannya. Ia dapat
menambahkan data baru, ia dapat menghilangkan opini tertentu, dan lain
sebagainya. Intinya, melalui tahap revisi inilah penulis akan memoles karyanya,
ia akan menjadikan tulisan tersebut semakin menarik lagi, kemudian masuk pada
tahapan editing, yaitu penulis akan menjalankan proses pengeditan terhadap
karyanya. Berbeda pada tahap revisi yang masih bisa menambah mengurangi isi
tulisan, pada tahap ini penulis hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda
baca, kesalahan pola kalimat, dan berbagai kesalahan tata bahasa lainnya. Meskipun
nanti tulisan Anda akan kembali diedit oleh editor di penerbit, seorang penulis
tetap harus berusaha menyunting tulisannya sendiri atau dengan istilah lain
Swasunting. Dan tahapan terakhir adalah publikasi. Tahap ini merupakan tahap
yang paling dinantikan oleh seorang penulis. Jika penulis sudah yakin dengan tulisan naskah bukunya, maka
penulis bisa meneruskan naskah ke penerbit.
Sebagai penulis pemula, tentunya masih sukar untuk menembus penerbit mayor, sehingga penerbit indie hadir untuk membantu mempublikasikan karya penulis, dan bisa dinikmati oleh penulis dan pembaca.
Tanggal Pertemuan : 14 April 2021
Resume ke : 4
Tema : Penerbit Indie
Narasumber : Mukminin, S.Pd.,M.Pd.
Gelombang : 18
keren, mantap ibu..terus semangat!
BalasHapusterimakasih bu..
Hapus