Senin, 19 April 2021

Resume ke 4 Belajar Menulis


PENERBIT INDIE

Ditengah kesibukan belajar di masa pandemi covid-19, saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk mengikuti pelatihan menulis. Memutuskan untuk serius belajar menulis ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Ada saja kendala yang dihadapi mulai dari kesibukan mengajar, mendampingi anak belajar, menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, dan berbagai kegiatan organisasi lainnya yang cukup menguras energi. Sehingga ketinggalan materi di grup belajar menulis.

Saya bercita-cita ingin menjadi seorang penulis terkenal, sehingga saya harus meluangkan waktu untuk menulis. Tekad kuat hampir saja runtuh ketika materi pertemuan keempat tidak disajikan secara sempurna di grup yang saya bergabung. Aada rasa sedih saat itu, hingga akhirnya saya memutusakn untuk mengirim pesan jalur pribadi (japri) kepada Om Jay dan Bu Aam untuk dimasukkan ke grup menulis yang aktif. Alhamdulillah, saya digabungkan di grup lainnya sehingga bisa menerima materi dengan baik. Tak sampai disitu, rupanya kesibukan masih mengalahkan keinginan untuk menulis, saya belum mampu memanajemen waktu sebaik mungkin untuk menjadikan kegiatan menulis sebagai sebuah kebutuhan. Akhirnya, pagi ini dengan niat yang kuat saya menonaktifkan data seluler dan berusaha fokus untuk menulis resume materi yang tertinggal.



Pertemuan kelima belajar menulis diisi oleh narasumber kece yaitu bapak Mukminin, S.Pd.,M.Pd. Beliau Lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Menyelesaikan pendidikan D2  IKIP NEGERI Surabaya pada tahun 1987. Lulus S.1 IKIP PGRI Tuban 1998. Lulus S.2 UNISDA LAMONGAN 2012. Jurusan Bahasa dan Sarta Indonesia. Saat ini beliau berprofesi sebagai Guru (PNS) di SMP I Kedungpring Lamongan sejak 1989-2020 sampai sekarang. Hobby beliau adalah membaca, sehingga tidak heran jika sampai saat ini, bapak Mukminin sudah menerbitkan puluhan buku diantaranya buku solo dan buku antologi. Salah satu motto beliau yang membuat saya semangat adalah "Torehkan penamu dari hikmah jejak kakimu siapa tahu itu jadi penolongmu (Cak Inin 2020)".

Tema materi yang dibawakan oleh beliau yaitu Penerbit Indie. Penerbit Indie atau Penerbit independen atau penerbit mandiri adalah sebuah media untuk menerbitkan buku yang dilakukan penulis naskah bukan dari penerbitnya. Sehingga naskah bisa diterbitkan tanpa melalui prosedur yang rumit.

Seorang penulis tentunya merasa sangat bahagia dan senang ketika melihat karyanya terbit menjadi sebuah buku. Namun, hal tersebut tentunya tidak melalui proses yang mudah juga. Meskipun kedengarannya gampang menerbitkan buku di penerbit Indie, sebenarnya ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam proses menulis hingga menerbitkan buku.

Ada lima tahapan yang harus dilakukan, yaitu tahap pra-writing, outline, writing, revisi dan editing, dan terakhir publikasi. Kelima tahapan tersebut dibahas dengan lugas oleh pemateri pada pertemuan kali ini.

Tahap pertama, yaitu pra-writing adalah penulis akan mulai mencoba mencari ide yang sesuai dengan tema yang ditulis. Tema sesuai passion yang disukai. Boleh fiksi maupun non-fiksi. Ide bisa dari pengalaman, dari hasil membaca buku, majalah, koran, atau kejadian yang sedang berlangsung. setelah ide di dapat, tahapan selanjutnya yaitu membuat draft atau outline. Pada tahap ini seorang penulis  mulai membuat outline atau daftar isi buku yang akan ditulis atau dikembangkan menjadi  naskah buku. Ketika penulis selesai membuat outline dan menganggap tulisan yang akan dibuat sudah sesuai keinginan, maka penulis memasuki tahapan writing, yaitu penulis mulai menulis dan mengembangkan kerangka atau daftar isi untuk dijadikan naskah yang lengkap dengan diperlukan kreativitas penulis dalam  membuat karya-karyanya. Kreatifitas itu berupa kemampuan merangkai kata, kemampuan menggunakan majas, kemampuan berekspresi, agar tercipta tulisan yang menarik dibaca. Tahap berikutnya adalah tahap revisi. Setelah menuliskan banyak hal yang ingin ditulis pada naskah, pada tahap selanjutnya adalah mulai mengoreksi atau merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan atau tidak. Pada tahap ini, Anda akan mencari tahu dimana letak kekurangan tulisan. Apakah sudah sesuai dengan alur, atau masih melebar kemana-mana. Dan dilanjutkan  tahap revising.  Seorang penulis dapat mengubah beberapa bagian dari tulisannya. Ia juga bisa menambah isi tulisannya. Ia dapat menambahkan data baru, ia dapat menghilangkan opini tertentu, dan lain sebagainya. Intinya, melalui tahap revisi inilah penulis akan memoles karyanya, ia akan menjadikan tulisan tersebut semakin menarik lagi, kemudian masuk pada tahapan editing, yaitu penulis akan menjalankan proses pengeditan terhadap karyanya. Berbeda pada tahap revisi yang masih bisa menambah mengurangi isi tulisan, pada tahap ini penulis hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pola kalimat, dan berbagai kesalahan tata bahasa lainnya. Meskipun nanti tulisan Anda akan kembali diedit oleh editor di penerbit, seorang penulis tetap harus berusaha menyunting tulisannya sendiri atau dengan istilah lain Swasunting. Dan tahapan terakhir adalah publikasi. Tahap ini merupakan tahap yang paling dinantikan oleh seorang penulis. Jika penulis sudah  yakin dengan tulisan naskah bukunya, maka penulis bisa meneruskan naskah ke penerbit.

Sebagai penulis pemula, tentunya masih sukar untuk menembus penerbit mayor, sehingga penerbit indie hadir untuk membantu mempublikasikan karya penulis, dan bisa dinikmati oleh penulis dan pembaca.


                                      



                               




Tanggal Pertemuan : 14 April 2021

Resume ke : 4

Tema : Penerbit Indie

Narasumber : Mukminin, S.Pd.,M.Pd.

Gelombang : 18


2 komentar:

POSTINGAN UNGGULAN

MATERI 1

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI Hampir sepanjang sejarah selama ratusan tahun kita telah mengetahui dan juga meyakini bahwa bentuk planet termasuk...