GAGAL ADALAH SUKSES YANG TERTUNDA
Tanggal Pertemuan : 23 Juli 2021
Resume ke : 21
Tema : Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi
Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd.
Gelombang : 19
"Bila kegagalan itu hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi."
Deru angin semakin memburu di atap seng rumahku malam ini. Dingin semakin menusuk membuat keenam kucing peliharaanku meringkuk di sebelahku. Mereka mencari kehangatan dengan menyandarkan badannya ke tubuhku. Nafasnya yang memburu diiringi nyanyian kodok di samping rumah yang berharap hujan sudi menemani, namun titik air yang diharapkan sepertinya enggan untuk menyapa.
Malam ini merupakan pertemuan ke enam gelombang ke 19 kelas belajar menulis PGRI. Materi akan dibawakan oleh ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. seorang guru pemenang juara pertama lomba blog nasional PGRI dan akan dipandu oleh moderator cantik ibu Maesaroh.
Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan mulai dari SD Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung, Prodi DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2012. Saat ini, menjabat Kepala Sekolah di SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS (SMPS MAHIDA) di Cipanas Lebak.
Memulai karir di dunia kepenulisan, ibu Aam mengawali langkahnya sebagai moderator, narasumber, kurator, dan saat ini sedang belajar menjadi editor dari naskah peserta kelas belajar menulis Omjay. Dengan keuletan dan komitmen menulis setiap hari, ibu Narasumber pernah meraih Juara 1 Lomba Blog PGRI dan Juara 10 besar HUT AISEI kategori artikel favorit. Beliau juga aktif dibeberapa komunitas menulis, dan akhirnya hingga saat ini sudah mampu melahirkan karya 20 buku.
Untuk mengenal narasumber lebih jauh, dapat kita simak profilnya di https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html .
Setelah memperkenalkan narasumber hebat malam ini, ibu moderator yaitu ibu Maesaroh memberikan kesempatan kepada narasumber untuk memaparkan materinya yang sudah ditunggu oleh peserta.
Awal memaparkan materi disajikan dengan sebuah video yang menampilkan beberapa karya beliau, dilanjutkan dengan sharing pengalaman belajar di kelas menulis Om Jay hingga bisa sukses melahirkan karya-karyanya.
Bu Aam adalah orang yang ulet, belajar dari kegagalan yang dialami di gelombang 8 membuatnya dapat memacu diri dan mengobarkan semangat dan komitmen untuk menulis lalu mengulang kembali di gelombang 12. Semangat yang menggebu membuahkan hasil dengan terbitnya buku pertamanya berupa buku antologi dengan judul Semangat Menulis bersama Bu Kanjeng, kemudian disusul terbitnya buku solo dengan judul Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat.
Motivasi terus mengalir dan membanjiri jiwa haus akan keinginan untuk mengikat pengalaman melalui buku. Maka lahirlah karya berikutnya yaitu Kunci Sukses Menjadi Moderator Online, semua mimpi bu Aam satu persatu perlahan mulai menjadi nyata. Mimpi demi mimpi pun terus berganti.. Menjadi lecutan semangat untuk terus mengasah dirinya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Lahirnya buku solo kedua bu Aam memantik simpati Bu Kanjeng untuk meminangnya menjadi seorang kurator. Seorang kurator bertugas untuk menghimpun naskah dan administrasi yang masuk, hingga buku sampai ke pembaca. Lagi- lagi bu Aam berhasil menjadi kurator di beberapa kelas menulis gelombang 16,17,18, dan beberapa antologi puisi binaan bu Kanjeng.
Waktu terus berganti, kemampuan menulis yang selalu diasah semakin tajam, setajam ide- ide yang terus bermunculan dan memaksa untuk dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Kesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya bisa menulis dan layak untuk diperhitungkan, membuatnya memberanikan diri mengikuti lomba blog HUT AISEI, dan saat itu bisa lolos 10 besar. Tidak sampai disitu, uji kemampuan pun dilanjutkan dengan mengikuti lomba blog PGRI dan akhirnya mampu meraih Juara 1.
Kecintaan menulis membuat ibu Aam semakin melesat. Belum puas dengan prestasi yang diukir, tanpa ragu beliau lalu mengikuti program menulis seminggu yang diadakan Prof. Ekoji, dan sesuai mimpinya, naskahnya tembus ke penerbit mayor PT Andi Offset Yogyakarta. Suatu prestasi yang luar biasa.
Karya- karya yang lahir semakin dikenal. Seorang murid yang bernama Juminah yang bekerja di Arab Saudi sebagai TKI meminta beliau untuk mengedit naskahnya, dan itu menjadi pengalaman pertama bagi ibu Aam menjadi seorang editor. Dari pengalaman itu pula, bu Kanjeng kembali memberi kesempatan kepada bu Aam untuk menjadi seorang editor, dan sekarang bu Aam sedang mengedit 3 naskah.
Keberhasilan bu Aam tentunya dibarengi oleh dukungan oleh orang-orang sekitar. Belajar dari pengalaman orang yang lebih dulu berkecimpun di dunia kepenulisan menjadi tips berharga. Tak segan bu Aam berbagi dengan peserta. Adapun beberapa tips yang dibagikan, yaitu :
1. Membuat resume. Untuk membuat resume yang baik, penulis hendaknya menggunakan bahasa sendiri tanpa copy paste perkataan narasumber secara utuh. Penulis hanya mengambil intisari materi dan menuliskannya dengan bahasa dan gaya sendiri.
2. Jika narasumber memberikan link blog, kita harus blog walking. Jika narasumber berikan PPT, kita harus mampu menyimpulkan isi PPT-nya, dan jika narasumber memberikan link youtube, maka kunjungi linknya. Selanjutnya, boleh memberi sentuhan pengalaman pribadi, agar resume menjadi semakin hidup. Selain itu boleh juga menuliskan Hadits dan ayat Al- Quran atau kalimat motivasi di bagian atas resume.
3. Membuat skala prioritas. Dengan membuat catatan-catatan skala prioritas di tempat yang mudah terlihat dan mudah diakses, dapat membantu penulis untuk membagi waktu dan meningkatkan mood menulis.
4. Selalu meluangkan waktu untuk menulis, jangan menunggu waktu dan ide baru menulis.
Diakhir materi beberapa pertanyaan dijawab dengan mantap oleh ibu narasumber. Berbagi pengalaman tentunya menjadi sebuah motivasi bagi kami penulis pemula untuk terus memacu diri dan belajar dari kegagalan yang pernah dilalui.
Kunci menulis untuk penulis pemula, jangan takut tulisan salah, jelek, atau malu. Karena menulis itu butuh proses dan tidak instan. Kita harus melatihnya setiap hari. Ibarat pisau yang semakin tajam jika diasah setiap hari. Begitu juga kemampuan menulis kita. Demikian bu Aam menutup pertemuan malam ini, dilengkapi dengan tiga kalimat motivasi,
Menulislah agar hidupmu berwarna,
Menulislah agar hidupmu bermakna,
Menulislah hari ini agar engkau dikenal esok hari.
Ada rasa lega menyeruak dalam dadaku, akhirnya bisa menyelesaikan resume malam ini. Benar apa yang dikatakan oleh orang-orang hebat bahwa komitmen itu penting, sehingga dalam kondisi kurang fit pun saya mencoba mengikuti materi dan menulis resumenya dengan baik. Semoga saya mampu seperti narasumber selalu konsisten untuk menulis.
“Anda tidak harus hebat untuk memulai, tapi Anda harus memulai untuk menjadi orang hebat.” – Zig Ziglar
Keren resumenya. Sukses ya.
BalasHapusAamiin.. terimakasih banyak Bu π
HapusMantap Bu. Resume ke-21. Siap jadi buku. Monggo singgah di blog saya ☺️
BalasHapusInsya Allah..smoga mimpiku pun dpt terwujud. Terimakasih Bu
HapusSuka dengan paragraf pembuka dan penutupnya. Sangat menggoda apalagi baca isi resumenya menggugah jiwa. Seperti menebarkan benih literasi untuk terus mengasah diri. Luar biasa sekali. Ayo wujudkan mimpi, terbitkan bukumu sendiri. Salam literasi
BalasHapusIbu adalah seorang inspirator hebat bagi saya. Menebar benih literasi kepadaku yg semangat menulisnya sering pasang surut. Terimakasih Bu sharingnya malam ini. Smoga menjadi amal jariyah.
HapusResumenya luarbiasa. Tulisannya rapi dan poin2nya dapatπ
BalasHapuspembuka yang bagus bu... lanjutkan..
BalasHapusKata-katanya puitis, asyik saja membacanya
BalasHapusBagus resume nya Bu, kata pembukanya menarik. Sukses selalu Bunda, salam literasi
BalasHapusTulisan yang bagus bu, keren teruskan menulis bu raihlah mimpi
BalasHapusTulisan di blognya mantap, semangat bu
BalasHapusresume yang mantul
BalasHapusSungguh pembukaannya menarik hati, resume yang indah sekali
BalasHapusππππππππππππππππππππ
Izin bertanya ibu nur sudah terima buku hadiah dari penerbit ANDI Jogja yg pernah disampaikan oleh omjay ? Yg kita terdiri 6 orang
BalasHapusBelum terima pak, bgm dgn bapak?
BalasHapus